Anwar Sadad, politisi Gerindra yang satu ini dikalangan santri sudah tidak asing lagi. Alumni Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan ini, menjadi Ketua DPD Gerindra Jatim. Selain memiliki kemampuan komunikasi politik yang sangat baik, ada juga sisi yang menarik dari perilaku kesehariannya, ia selalu menjaga wudhu.
Ketika berkunjung ke Kantor PCNU Kabupaten Blitar beberapa waktu yang lalu, Anwar Sadad ditanya tentang fadilah menjaga wudhu.
Ia mengatakan, setiap orang menginginkan hal yang sangat mudah dalam hidupnya. Disamping itu, manusia juga mempunyai dua sisi dhohir batin, lahiriah maupun spiritual yang harus seimbang.
"Ada orang yang ahli wirid, sholat malam, dzikir atau tilawah. Saya cari yang palig mungkin, kebetulan kita mendapatkan pesan dari salah satu guru, kalau bisa menjaga dan tidak batal wudhunya maka akan terjaga dari perbuatan yang tidak baik, " terangnya.
Dengan menjaga kesucian minimal dijauhkan dari perbuatan yang dilarang oleh agama. Orang itu tidak bisa bertumpu pada rasionalitas saja, tetapi juga harus ada spiritualitasnya, " paparnya.
Karena dengan menjaga wudhu batin kita akan lebih tenang dan bisa mengendalikan diri. Terkadang secara tidak sadar kita dikendalikan oleh sesuatu diluar kendali.
Apalagi dalam politik. Dunia politik sangat dekat dengan keinginan berkuasa atau keinginan yang berorentasi materi. Pada akhirnya materi itu yang mengendalikan kita bukan sebaliknya.
"Sayyidina Ali pernah berkata, ilmu itu menjagamu tapi kalau harta justru akan mengendalikan kamu. Itulah cara saya mengendalikan diri dengan menjaga wudhu, kalau batal ya wudhu gampangkan, " tandasnya.
Sementra menurut Marmoyo teman akrab Anwar Sadad saat kuliah di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya menerangkan, Anwar Sadad orangnya sangat pandai. Dikampus dulu dia sangat aktif dipergerakan dan pintar menulis dan santri juga.
"Waktu ke rumah, saya suruh wudhu tapi dia bilang aku gak pernah batal wudhu, karena aku selalu menjaga wudhu, " terang Moi panggilan akrapnya.
Karena dia dibesarkan dilingkungan pesantren, maka tidak diragukan lagi ibadahnya. Makanya salah satu menjaga wudhu itu adalah mengikuti para kyai atau gurunya waktu dipesantren.
"Tidak dipungkiri lagi kalau Anwar Sadad banyak menimba ilmu agama karena lahir di Sidogiri Pasuruan. Dia sangat dekat dengan keluarga pesantren, sebab ayahnya adalah salah satu pengajar di Ponpes Sidogiri Pasuruan asuhan almarhum KH Nawawi Abdul Jalil, " pungkasnya.