NGANJUK - Penuhi Swasembada Gula Nasional, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk tanam tebu perdana di Petak 2 wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tritik Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Turi 48 Hektar dan BKPH Senggowar RPH Wengkal 3 Hektar, Senin (09/11/2022).
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Perhutani Divre Jatim (Divisi Regional Jawa Timur) Jatim, Wakil Kadivre Jatim, Administratur KKPH Nganjuk beserta Wakilnya dan Kesatuan Pemangkuan Hutan atau BKPH yang ada di wilayah kerja Perum Perhutani KPH Nganjuk.
Kadivre Jatim, Amas Wijaya saat dikonfirmasi awak media mengatakan, tahun ini adalah penanaman tebu perdana Agroforestri Tebu Mandiri (ATM). Dan Perhutani menambah lagi menanam tebu di KPH Nganjuk.
"Tujuan menanaman tebu adalah kontribusi Perhutani sesuai arahan pemerintah dalam hal ini Kementrian BUMN untuk ketahanan pangan khususnya gula. Sebab ketahan pangan khususnya gula sangat kurang, " jelasnya.
Perhutani bagian dari BUMN diperintahkan untuk bersinergi dengan PTPN yang sudah ada pabriknya tapi pasokannya tebunya kurang. Maka Perhutani menanam tebu untuk memasok tebu ke pabrik.
Sementara itu, Administratur KPH Nganjuk, Wahyu Trihatmojo menjelaskan, sekarang kita melakukan penanaman perdana ATM tahun 2022 di petak 2 BKPH Tritik RPH Turi. Secara administratif pemerintahannya ada di Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk.
"Dilahan 48 hektar Tritik akan ditanam jenis tebu Bululawang. Sedangkan yang 3 hektar akan ditanam jenis tebu NXI-4T yang tahan luka api di wilayah Senggowar, " papar Wahyu.
Pembukaan lahan tersebut menurut Wahyu butuh perjuangan, karena sejarah petak ini gak pernah panen. Dalam penanaman perdana tebu, KPH Nganjuk banyak melibatkan tenaga kerja warga sekitar.
KPH Nganjuk mengharapkan panen tebu akan yang akan datang menjadi baik dan melimpah. Karena bisa membantu pemerintah dalam swasembada gula, " jlentrehnya.
Dilain pihak, penyedia bibit tebu dari CV. Lang Buana Bambang Setiawan, menuturkan, di Nganjuk sementara ini sudah selesai dalam pengolahan lahan. Sekarang tinggal membahas jadwal pengiriman tebu.
"Dalam 20 hari kedepan, untuk menyelesaikan 51 hektar bisa terpenuhi. Benih yang akan dikirim sudah disertifikasi oleh UPT Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan Provinsi Jawa Timur, " urainya.
Kata Bambang Setiawan, benih yang telah lolos sertifikasi ada 27 kebun dan itu cukup untuk lahan Perhutani Nganjuk. Benih tebu yang ditanam di Nganjuk ada Jenis Bululawang 48 Hektar dan 3 Hektar jenis NXI-4T.
"Saya mengharapkan dengan menanam tebu yang bersertifikat, semoga Perhutani Nganjuk bisa panen sesuai harapan. Sebab, salah satu jaminan untuk produksi tinggi adalah dibenih, sedangkan bibit unggul itu adalah benih yang sudah disertifikasi, " pungkasnya. (Tn)